Jakarta (ANTARA) – Produsen otomotif asal Jerman Volkswagen (VW) menutup fasilitas produksi ikonik mereka di Dresden, Jerman, yang menjadi penutupan pabrik pertama di dalam negeri sepanjang 88 tahun sejarah perusahaan tersebut.
Menurut laporan Anadolu Agency Senin (15/12), pada 2024, VW dengan dewan pekerja dan serikat buruh menyepakati rencana pemutusan hubungan kerja terhadap 35.000 karyawan serta pengurangan kapasitas produksi di Jerman.
Langkah tersebut diambil sebagai respons atas meningkatnya persaingan dari produsen kendaraan asal China, melemahnya permintaan di pasar Eropa, serta adopsi kendaraan listrik yang berjalan lebih lambat dari perkiraan.
Baca juga: BYD hingga Volkswagen produksi EV di Indonesia guna hindari bea masuk
Dalam kesepakatan tersebut, Volkswagen telah menetapkan penghentian produksi kendaraan di pabrik Dresden, ibu kota negara bagian Sachsen, Jerman, pada akhir tahun ini.
Penutupan pabrik Dresden, yang dikenal sebagai Pabrik Transparan, menjadi yang pertama kalinya Volkswagen menghentikan operasional fasilitas manufaktur di Jerman sejak perusahaan itu berdiri 88 tahun lalu.
Keputusan itu juga tidak terlepas dari tekanan keuangan yang dihadapi perusahaan akibat penurunan penjualan di China, melemahnya permintaan di Eropa, serta tekanan terhadap penjualan ke Amerika Serikat akibat kebijakan tarif.
Dalam lima tahun ke depan, VW diperkirakan membutuhkan pendanaan investasi sekitar 160 miliar euro(Rp1,3 kuadriliun).
Pabrik Dresden mulai beroperasi pada 2002 dan sejak saat itu telah memproduksi kurang dari 200.000 unit kendaraan. Fasilitas tersebut sebelumnya merupakan pabrik unggulan yang menampilkan kemampuan teknologi VW.
Pada tahap awal, pabrik ini memproduksi sedan mewah Phaeton, kemudian beralih memproduksi kendaraan listrik ID.3. Namun, kedua model tersebut dinilai tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap kesuksesan perusahaan.
Penutupan pabrik Dresden dinilai sebagai salah satu langkah kecil yang harus diambil VW untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan global, tekanan tarif dari Amerika Serikat, tingginya biaya energi di Jerman, kompleksitas birokrasi, kuatnya perlindungan tenaga kerja, serta tantangan internal perusahaan yang semakin besar.
Baca juga: Volkswagen hadirkan edisi Golf spesial di Malaysia
Baca juga: Nissan pastikan akhiri produksi di pabrik andalannya pada 2027
Baca juga: General Motors umumkan tutup sementara pabrik, PHK pekerja di Kanada
Baca juga: 20.000 karyawan VW di Jerman sepakat di-PHK
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025











