Berita

Fuso pertanyakan lolosnya kendaraan niaga yang berstatus Euro 2 di RI

×

Fuso pertanyakan lolosnya kendaraan niaga yang berstatus Euro 2 di RI

Sebarkan artikel ini


Jakarta (ANTARA) – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mempersoalkan lolosnya kendaraan-kendaraan niaga yang berasal dari pabrikan China, karena masih mengusung standar emisi Euro 2 dan 3 untuk dipasarkan di Tanah Air.

Dalam sebuah ajang pameran alat berat beberapa waktu yang lalu di Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta, terlihat dengan jelas bahwa banyak pabrikan otomotif asal China yang memasarkan kendaraan niaga masih mengusung standar Emisi Euro 2 dan juga 3.

Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian, Aji Jaya meminta ketegasan dari pemerintah untuk menertibkan produsen-produsen yang dianggap masih tidak layak untuk menjual kendaraan niaga dengan standar yang tidak sesuai dengan regulasi yang ada.

“Jadi apa yang kami usahakan tentunya bahwa pemerintah bisa menerapkan regulasi ini ke semuanya. Ke semua brand yang ada di Indonesia. Supaya fair jadinya atau sama-sama Euro 4 teknologinya dan juga prosesnya sama harus melalui pengujian,” kata Aji Jaya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Wujud komitmen Fuso dalam industri transportasi di Indonesia

Tidak hanya itu, maraknya jenama asal China yang mengepung berbagai segmen otomotif Indonesia, menjadi ancaman bagi perusahaan yang memasarkan kendaraan baik penumpang maupun kendaraan komersial di Tanah Air.

Hal ini terbukti dengan catatan yang kurang positif didapatkan oleh Mitsubishi Fuso pada periode Oktober 2025. Secara akumulasi (year on year), perusahaan asal Jepang tersebut turun sebesar 9.9 persen atau hanya berhasil 20.263 unit untuk wholesale (dari pabrik ke dealer).

Dengan kejadian tersebut, pihak perusahaan telah melakukan komunikasi dengan Asosiasi seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) untuk mengentaskan masalah yang terjadi saat ini.

Tidak hanya terhadap Asosiasi, Fuso juga melakoni komunikasi dengan berbagai pihak agar menemukan titik terang. Menurut dia, persaingan boleh dilakukan, namun harus dengan cara yang fair.

“Usaha komunikasi kepada instansi atau pihak terkait sudah kami laksanakan supaya kondisi ini bisa lebih baik. Sayangnya, hingga saat ini belum ada langkah konkret dari pemerintah terkait hal tersebut, jadi kami masih menunggu,” tutup dia.

Baca juga: Fuso hadirkan varian baru dari Fighter X, andalkan muatan lebih banyak

Baca juga: Fuso masih jadi pemimpin di pasar kendaraan niaga Indonesia

Pewarta:
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

formasi agar modal tahan lama di mahjong wins situs gacormahjong ways berikan pecahan besar tak terhinggapemuda jakut dapat tas lv berkat mahjong winsroni anak jakut bawa cash ratusan juta maxwin mahjong wayssituasi sudah kondusif scatter mahjong wins peluang indahslot gacorjawara76